a-kJakarta - CEO Microsoft Satya Nadella menyarankan agar manusia punya kehidupan digital yang harmonis. Dia sendiri mengaku lebih memilih menaruh gadget saat sedang bersama keluarganya.
Saran ini sangat menarik, mengingat Nadella dikenal sebagai bos salah satu raksasa teknologi. Microsoft sendiri diketahui gencar mengembangkan berbagai produk teknologi yang memudahkan pengguna berinteraksi dengan dunia digital.
Misalnya saja Cortana yang bertindak sebagai asisten virtual yang akan mengingatkan jadwal kegiatan, menunjukkan jalan dan memudahkan melakukan berbagai hal. Ada juga HoloLens yang membuat dunia 3D virtual seolah seperti sungguhan.
Nyatanya, hal ini tidak membuat Nadella terpaku dengan segala hal yang berkaitan dengan teknologi, terutama ketika dirinya sedang bersama keluarga. Dikatakan Nadella, hidup harmonis adalah ketika kita tidak selalu berurusan dengan perangkat digital.
Pria asal India ini juga tak setuju dengan konsep hidup seimbang dengan teknologi. Yang seharusnya terjadi menurutnya adalah, hidup manusia harus harmonis dengan teknologi.
"Tidak ada yang namanya keseimbangan. Ini adalah, bagaimana saya mengharmoniskan pekerjaan dan kehidupan saya," sebutnya seperti dilansir Business Insider, Senin (11/4/2016).
Menurut Nadella, orang menghabiskan begitu banyak waktu di pekerjaan dan memikirkan tentang pekerjaan. Jadi penting sekali memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan benar-benar berarti dan sesuai dengan nilai yang ingin disampaikan perusahaan.
"Namun ketika menghabiskan waktu dengan keluarga, kita semua harus mengurangi fokus pada ponsel atau gadget dan lebih memperhatikan dunia nyata," sebutnya.
"Artinya, lupakan sejenak email terakhir yang didapat selepas kantor. Ini juga berarti, taruh ponsel Anda dan berikan perhatian penuh pada teman dan keluarga. Ketika sedang bersama putri saya, saya benar-benar ada di sana," sambungnya.
Nadella menyoroti kecenderungan 'cemas akan update informasi' dan keasyikan bermain gadget yang dialami generasi sekarang. Dia berharap software atau perangkat terbaru Microsoft yang lebih pintar bisa mengatasi permasalahan tersebut. (rns/fyk)
Sumber: KasKus