.

Rabu, 03 Februari 2016

Tak lagi laku, Panasonic dan Toshiba hengkang dari Indonesia

Tak lagi laku, Panasonic dan Toshiba hengkang dari Indonesia



Merdeka.com - Pelemahan ekonomi dunia ikut mempengaruhi investasi di sektor manufaktur Indonesia. Dua raksasa perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba hengkang dari tanah air.

Penutupan pabrik kedua perusahaan ini akibat melemahnya daya beli masyarakat. Imbasnya, penjualan produk kedua perusahaan ini turun drastis.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjelaskan Toshiba lebih dulu merumahkan ribuan pekerjanya di Cikarang, Bekasi. Pabrikan asal negara matahari terbit itu mempunyai enam pabrik. Namun, satu-persatu mulai angkat kaki dalam kurun 10 tahun terakhir.

"Jadi tidak ada lagi pabrik Toshiba. Yang ada Toshiba memproduksi printer di Batam tapi skalanya kecil. Nah, yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang," kata Said di Jakarta, Selasa (2/2).

Said menegaskan manajemen Toshiba sepakat untuk menutup produksinya pada April 2016. Untuk itu, Said tengah melakukan negosiasi pesangon yang diwajibkan pemerintah.

"Dalam 10 tahun terakhir, ada 13 perusahaan Panasonic di Indonesia. Sebelumnya ada Panasonic komponen sudah ditutup, sekarang tinggal tiga, yakni Panasonic Manufakturing Indonesia (PMI), Panasonic Energy Indonesia yang produksi baterai dan Panasonic Healthcare yang produksi alat kesehatan," kata dia.

Menurut dia, produk-produk elektronik sekarang ini lebih bersaing dibanding lima sampai 10 tahun lalu.

"Produk televisi Toshiba tidak laku lagi dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya banyak yang beli. Itu karena daya beli masyarakat melemah akibat upah murah pemerintah," pungkas dia.

http://www.merdeka.com/uang/tak-lagi...indonesia.html


Ford pergi, kini elektronik pergi.

Quote:KSPI: Paket kebijakan ekonomi Jokowi bikin Panasonic & Toshiba tutup



Merdeka.com - Tutupnya dua perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, PT Panasonic dan PT Toshiba di Indonesia mengakibatkan sekitar 2.500 buruh mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK ini dimulai sejak Februari hingga Maret 2016.

Dua raksasa elektronik, PT Panasonic berada di Cikarang, Bekasi dan PT Toshiba yang ada di Pasuruan.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut, ke dua perusahaan raksasa tersebut tutup karena paket kebijakan ekonomi Presiden Jokowi yang dinilai tidak tepat dan efektif. Paket kebijakan ekonomi utu kata Iqbal merupakan sinyal negatif terhadap investasi negara sudah mulai terasa.

"Menurut kami kebijakan yang dikeluarkan Jokowi-JK tidak tepat dan tidak efektif di lapangan. Justru PHK ini terjadi saat kebijakan itu keluar. Jadi paket kebijakan itu tidak efektif. Kita mendesak ulang tentang kebijakan itu dan apa retorikanya," ucap Iqbal, Selasa (2/2).

Iqbal meminta supaya Pemerintah bersungguh-sungguh dalam tingkat pengawasan, pelaksanaan, kebijakan, dan tidak dalam paket kebijakan mercusuar.

"Kita meminta kepada Pemerintah untuk tidak langsung mem-PHK. Tetapi bisa saja mengurangi shift, merumahkan dan hanya dibayar tunjangan gaji pokok saja, atau mengurangi hari kerja," ucapnya.

http://www.merdeka.com/peristiwa/ksp...iba-tutup.html


Quote:Pabrik Toshiba dan Panasonic Tutup, 2.500 Buruh Kena PHK



Liputan6.com, Jakarta - Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak lebih dari 2.500 karyawan. Hal ini terimbas dari lesunya penjualan produk elektronik dua perusahaan raksasa asal Jepang itu akibat penurunan daya beli masyarakat.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan, Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Padahal satu pabrik ini yang tersisa dari enam perusahaan Toshiba lain yang sudah tutup sebelumnya dalam 10 tahun terakhir.

"Yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang. Karyawan yang di PHK lebih dari 900 orang," tegasnya saat Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (2/1/2016).

Said mengatakan, penutupan pabrik bakal dieksekusi pada April 2016. Saat ini, sedang terjadi proses negosiasi pesangon antara manajemen perusahaan dengan serikat pekerja pabrik tersebut.

Perusahaan lainnya, kata Said yang ikut terhantam pemburukan ekonomi adalah Panasonic lighting. Sebanyak dua pabriknya resmi ditutup, seperti Panasonic Lighting Indonesia (PLI) di Pasuruan, Jawa Timur di awal Januari ini dan satu pabrik lainnya di Kawasan Industri Bekasi pada Februari 2016.

"Pabrik di Pasuruan mempekerjakan lebih dari 600 orang dan sudah di PHK. Sedangkan pabrik yang di Bekasi PHK hampir 1.000 lebih karyawan," ucap Said.

Dengan demikian, Said menyebut, total karyawan atau buruh yang terkena PHK lebih dari 2.500 orang. "Ini jadi sinyal negatif bagi investasi di Indonesia," paparnya. (Fik/Ndw)

http://bisnis.liputan6.com/read/2426...buruh-kena-phk





Quote:Tak hanya Panasonic dan Toshiba yang bangkrut di Indonesia



Merdeka.com - Salah seorang pengelola kawasan industri di Cikarang membenarkan adanya penutupan dua pabrik multinasional asal Jepang yaitu Panasonic dan Toshiba. Tak hanya itu, menurut dia akan ada lagi satu pabrik elektronik asing yang akan ditutup pada tahun ini.

"Saya belum bisa konfirmasi ini ya. Hal itu memang benar tapi saya harus kembali kroscek yah," kata lelaki yang enggan disebutkan namanya itu saat dihubungi melalui selular, Jakarta, Selasa (2/2).

Dia mengungkapkan, iklim bisnis industri elektronik Tanah Air sedang melemah sebab persaingan pasar yang sangat beragam. Ditambah persaingan produk elektronik dari negara lain yang ikut mendominasi pangsa pasar di Indonesia.

"Iklim elektronik sangat berat sekali dibandingkan 2-3 tahun sebelumnya, karena persaingan produk-produk dari negara asing yang lain belum bisa memberikan tren positif. Salah satu raksasa lain Samsung, menjadikan Vietnam based produksi di ASEAN," ujarnya.

Menurut dia, kebijakan pemerintah dengan memberikan insentif kepada pelaku industri belum memberikan tren positif. Padahal, Indonesia mempunyai keunggulan dari segi demografi.

"Apalagi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) artinya pengusaha bisa produksi di mana aja. Pemerintah memberi perhatian terhadap hal itu, tapi memang belum bisa bersaing. Pemerintah sedang menyusun kebijakan dan izin disederhanakan," katanya.

Dia kembali menegaskan akan ada industri elektronik lainnya yang akan tutup di Indonesia. "Tahun ini ada juga kok pabrik elektronik asing juga yang akan tutup. Ribuan pekerja juga. Dari investasi Penanaman Modal Asing (PMA)," katanya yang enggan merinci.

http://www.merdeka.com/uang/tak-hany...indonesia.html