Hi gan, apa kabar nih? Semoga sehat dan baik selalu, ya..
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Sebelumnya ane mau jelasin kalo tret ini dibuat untuk bahan renungan bagi mereka-mereka yang pengen pindah kewarganegaraan karena alasan kemiskinan. Jadi, tolong jangan ngamuk-ngamuk kalau ada kata-kata yang nggak berkenan di hati agan sista.
Tanpa banyak basa-basi, mari langsung bahas beberapa hal terkait judul di atas.
Quote:Ketatnya Persaingan
Dulu, dunia bulutangkis Indonesia sempat heboh saat digelar pertandingan antara Mia Audina melawan atlet Indonesia. Sorak sorai bernada melecehkan terdengar setiap kali Mia menyabet kok dengan raketnya. Penyebabnya tak lain karena Mia Audina tidak sedang membela Indonesia. Mia memutuskan untuk pindah kewarganegaraan setelah ia menikah dengan suaminya yang berasal dari Suriname dan berkebangsaan Belanda.
Namun berbeda dengan Mia, Albertus Susanto Njoto yang juga seorang pebulutangkis ini memutuskan pindah kewarganegaraan menjadi WN Hong Kong. Alasannya adalah karena persaingan di pelatnas Indonesia sangat berat.
======
Nah, melihat kasus di atas, apa pendapat agan sekalian? Apakah persaingan yang begitu ketat di dunia kerja akan membuat agan mengganti kewarganegaraan?
Quote:Kemudahan Perizinan
Pernahkah agan mendengar atau membaca ungkapan 'kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?'?
Ya, ungkapan di atas menggambarkan betapa ribetnya kalau agan sista berurusan dengan birokrasi Indonesia. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan birokrat Indonesia bisa menghambat urusan agan. Hal inilah yang membuat Anggun C. Sasmi memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Indonesia.
Menurut Anggun, setelah ia memegang paspor Perancis, bepergian ke mana saja menjadi lebih mudah.
Quote:Go International
Alasan ingin berkarir di level internasional membuat sebagian WNI memutuskan untuk melepas paspor Indonesia. Salah satu contohnya adalah aktris berdarah campuran, Cinta Laura, yang akhirnya memilih paspor Jerman. Menurutnya, paspor Jerman lebih memudahkannya mengakses dunia internasional.
Hal serupa juga bakal dilakukan oleh seorang pesepakbola asal Aceh, Martunis. Anak asuh CR7 ini sempat diberitakan ingin pindah kewarganegaraan menjadi WN Portugal agar bisa merumput di Eropa. Namun sayang, ia belum mendapatkan tawaran resmi dari pihak terkait.
Quote:Agar Bisa Tinggal di Negara Impian
Kristania Virginia Besouw, mantan Miss Indonesia tahun 2006 ini memutuskan untuk mengganti kewarganegaraannya menjadi WN Amerika. Alasannya memang ia sangat ingin berkarir di negeri Paman Sam tersebut.
Kristania kini bergabung di US Army. Hal ini adalah salah satu cara 'naturalisasi' ala Amerika. Jika agan berminat menjadi warga AS, salah satu jalan pintasnya adalah dengan bergabung dengan kesatuan militer negara tersebut. Namun jika masa percobaannya gagal, dalam artian agan memutuskan keluar dari kesatuan, maka agan akan kehilangan hak kewarganegaraan tersebut.
Quote:Pertimbangan
Jika agan menghadapi berbagai masalah di atas seperti persaingan kerja, perizinan yang ribet, pengen go internationalataupun sekedar pengen keluar dari Indonesia, maka agan sista harus mempertimbangkan beberapa hal berikut ini supaya nggak nyesal di kemudian hari. Apa saja itu?
Pertama, seberapa besar keahlian yang agan punya bisa membantu agan tetap survive di negara pilihan agan. Jika kemampuan yang agan miliki nggak spesial alias sangat biasa, keputusan pindah kewarganegaraan adalah hal bodoh.
Kedua, karir internasional memang sangat menjanjikan. Sebagian besar orang pasti bangga kalau namanya mendunia. Tapi, bercermin dari dua contoh di atas, apakah yang bersangkutan sudah berhasil mencapai impiannya? Saran ane, berkaryalah dengan baik. Jika agan punya kualitas mumpuni, kewarganegaraan tidak akan membatasi ruang gerak agan.
Ketiga, ini masalah kata hati. Kalau agan nggak bangga jadi orang Indonesia, pilihlah negara yang setidaknya tidak akan membuat agan menyesal melepas kewarganegaraan Indonesia. Seburuk-buruknya Indonesia, nilai kekeluargaan masih dapat dirasakan di beberapa bidang.Sumber: kaskus
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Sebelumnya ane mau jelasin kalo tret ini dibuat untuk bahan renungan bagi mereka-mereka yang pengen pindah kewarganegaraan karena alasan kemiskinan. Jadi, tolong jangan ngamuk-ngamuk kalau ada kata-kata yang nggak berkenan di hati agan sista.
Tanpa banyak basa-basi, mari langsung bahas beberapa hal terkait judul di atas.
Quote:Ketatnya Persaingan
Dulu, dunia bulutangkis Indonesia sempat heboh saat digelar pertandingan antara Mia Audina melawan atlet Indonesia. Sorak sorai bernada melecehkan terdengar setiap kali Mia menyabet kok dengan raketnya. Penyebabnya tak lain karena Mia Audina tidak sedang membela Indonesia. Mia memutuskan untuk pindah kewarganegaraan setelah ia menikah dengan suaminya yang berasal dari Suriname dan berkebangsaan Belanda.
Namun berbeda dengan Mia, Albertus Susanto Njoto yang juga seorang pebulutangkis ini memutuskan pindah kewarganegaraan menjadi WN Hong Kong. Alasannya adalah karena persaingan di pelatnas Indonesia sangat berat.
======
Nah, melihat kasus di atas, apa pendapat agan sekalian? Apakah persaingan yang begitu ketat di dunia kerja akan membuat agan mengganti kewarganegaraan?
Quote:Kemudahan Perizinan
Pernahkah agan mendengar atau membaca ungkapan 'kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?'?
Ya, ungkapan di atas menggambarkan betapa ribetnya kalau agan sista berurusan dengan birokrasi Indonesia. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan birokrat Indonesia bisa menghambat urusan agan. Hal inilah yang membuat Anggun C. Sasmi memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Indonesia.
Menurut Anggun, setelah ia memegang paspor Perancis, bepergian ke mana saja menjadi lebih mudah.
Quote:Go International
Alasan ingin berkarir di level internasional membuat sebagian WNI memutuskan untuk melepas paspor Indonesia. Salah satu contohnya adalah aktris berdarah campuran, Cinta Laura, yang akhirnya memilih paspor Jerman. Menurutnya, paspor Jerman lebih memudahkannya mengakses dunia internasional.
Hal serupa juga bakal dilakukan oleh seorang pesepakbola asal Aceh, Martunis. Anak asuh CR7 ini sempat diberitakan ingin pindah kewarganegaraan menjadi WN Portugal agar bisa merumput di Eropa. Namun sayang, ia belum mendapatkan tawaran resmi dari pihak terkait.
Quote:Agar Bisa Tinggal di Negara Impian
Kristania Virginia Besouw, mantan Miss Indonesia tahun 2006 ini memutuskan untuk mengganti kewarganegaraannya menjadi WN Amerika. Alasannya memang ia sangat ingin berkarir di negeri Paman Sam tersebut.
Kristania kini bergabung di US Army. Hal ini adalah salah satu cara 'naturalisasi' ala Amerika. Jika agan berminat menjadi warga AS, salah satu jalan pintasnya adalah dengan bergabung dengan kesatuan militer negara tersebut. Namun jika masa percobaannya gagal, dalam artian agan memutuskan keluar dari kesatuan, maka agan akan kehilangan hak kewarganegaraan tersebut.
Quote:Pertimbangan
Jika agan menghadapi berbagai masalah di atas seperti persaingan kerja, perizinan yang ribet, pengen go internationalataupun sekedar pengen keluar dari Indonesia, maka agan sista harus mempertimbangkan beberapa hal berikut ini supaya nggak nyesal di kemudian hari. Apa saja itu?
Pertama, seberapa besar keahlian yang agan punya bisa membantu agan tetap survive di negara pilihan agan. Jika kemampuan yang agan miliki nggak spesial alias sangat biasa, keputusan pindah kewarganegaraan adalah hal bodoh.
Kedua, karir internasional memang sangat menjanjikan. Sebagian besar orang pasti bangga kalau namanya mendunia. Tapi, bercermin dari dua contoh di atas, apakah yang bersangkutan sudah berhasil mencapai impiannya? Saran ane, berkaryalah dengan baik. Jika agan punya kualitas mumpuni, kewarganegaraan tidak akan membatasi ruang gerak agan.
Ketiga, ini masalah kata hati. Kalau agan nggak bangga jadi orang Indonesia, pilihlah negara yang setidaknya tidak akan membuat agan menyesal melepas kewarganegaraan Indonesia. Seburuk-buruknya Indonesia, nilai kekeluargaan masih dapat dirasakan di beberapa bidang.Sumber: kaskus